Senja
yang indah, yang selalu dihabiskan dengan lamunan oleh seorang gadis yang mulai beranjak remaja ini. Ia selalu
menghabiskan waktu senjanya di sebuah bukit belakang komplek dengan alasan
untuk melihat keajaiban serta keagungan Tuhan diakhir hari. Suasana yang asri
dengan udara yang masih alami dan desiran angin sepoi-sepoi yang tercipta oleh
beberapa pohon besar yang berada di sekitar bukit. Tak banyak orang tahu bahwa
bukit ini menyimpan pemandangan senja yang begitu indah untuk dipandang mata.
Kicauan burung yang merdu mengawali hari yang cerah
ini,tampak sebuah keluarga sederhana sedang sibuk dengan aktivitasnya dipagi
hari dengan suasana yang tenang dan hangat. Keluarga yang selalu terlihat
hangat dimata orang lain dan banyak membuat iri keluarga lain, keluarga ini selalu menyempatkan untuk sarapan
pagi bersama sebelum mereka meninggal rumah untuk bertarung dengan aktivitas
yang menjadi kewajibang setiap anggota rumah. Suansana yang hangat pun tercipta
selama sarapan, terdapat obrolan hangat yang menemani sarapan keluarga kecil
ini. Saling menanyakan kegiatan yang mereka lakukan diluar rumah. Sarapan pun
selaesai dan mereka mulai berangakat meninggalkan rumah.
“adik hari ini bareng
ayah ya?kakak ada perlu sama temen dulu soalnya” ujar sang kakak pada adik
“yah padahal adik
pengen ngobrol sama kakak penting” jawab sang adik dengan lesu.
“kan ngobrolnya bisa
nanti pas udah pulang sekolah dek, ini kakak penting banget soalnya. Hari ini
aja kok, yah dek.” Penjelasan sang kakak yang tidak ingin adik satu-satunya ini
marah, sang adikpun hanya menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti apa yang
dijelaskan sang kakak kepandanya. Mereka pun meninggalkan sang ibu dirumah dan
siap berangkat untuk memulai aktivitas yang mungkin sedikit membosankan.
“nanti ayah yang jemput
adik ya, karena kakak ada urusan gak bisa jemput adik jadinya.jadi jangan
pulang dulu.” Ayah memberi tahu anaknya yang agak manja ini
“iya yah.”jawab sang anak
tanda ia mengerti dan paham.
Kemudian
langsung turun dari kuda besi sang ayah dan berjalan menjahuhinya. Tak lama ia
berjalan ia sudah sampai di kelasnya, tak biasanya jam segini kelas masih sepi.
Ia pun langsung duduk di bangkunya, dan seperti biasanya ia memeriksa lacinya
tepat seperti dugaannya pasti ada sesuatu di dalam lacinya. Karena udah satu
bulan ini setiap pagi selalu ada benda-benda yang hinggap di lacinya, padahal
ia tak pernah meninggalkan apapun ketika ia hendak pulang sekolah. Saat ia
sedang memperhatikan benda itu dengan sesakma tiba-tiba ada yang mengejutkan
dia.
“pagi mulya, wah hari
ini dapet apa lagi kamu dari pangeran berkuda putih kamu?” suara melengking
gita yang mengagetkan gadis ini.
“pangeran berkuda putih
dari negeri dongen yang masih kamu baca tiap mau tidur? kayaknya sih CD sama
surat.” Jawab gadis ini dengan sedikit ledekan untuk sahabatnya ini. Yang ia
temukan sejak masa SMP dulu. Banyak suka duka dan hal baru yang ia alami selama
berteman sekaligus bersahabat dengan gita. Gita adalah gadis yang sangat
periang dan selalu merangkul mulya dalam keadan apapun. Gita punya perawakan
putih dan sedikit lebih tinggi dari mulya dan tentunya catik, jadi tak heran
banyak cowok yang naksir sama dia, namun ia selalu saja tak menanggapi setiap
cowok yang mendekatinya. Tak ada satupun cowok yang mampu memikat hati gita di sekolah
ini. Kecuali satu orang yang ia kagumi sejak awal masuk SMA.
“Entar pulang sekolah
aku mampir kerumah kamu ya lya” kata gita ditengah pelajaran
“emang mau ngapain kamu
kerumah?toh kakak aku gak ada dirumah kok git” jawab mulya setengah heran
dengan niat gita yang tak biasa, biasanya ia kerumah kalok sang kakak tidak di rumah
“kali ini aku gak
nyariin bang rian kok, tapi aku penasaran sama isi CD itu. Jadi, aku pengen
liat, boleh ya lya. Please” gita menjelaska maksud kedatangannya kerumah mulya
kali ini dan sedikita memohon agar diperbolehkan mengobati rasa keponya yang
kumat. Dan mulya hanya menganggukan kepala tanda persetujuannya.
Jam
sekolah telah usai, mulya dan gita menunggu jemputan untuk pulang kerumah.
Mungkin ini akan sedikit lama karena jarak kantor ayah mulya dengan sekolah
agak jauh, jadi mereka harus sabar menunggu. Mereka menunggu dengan bercerita
ditepi lapangan basket yang ada di halaman sekolah depan. Dan di tengah
lapangan digunakan untuk latihan anak-anak basket yang akan ada pertandingan
bulan depan. Tanpa mulya sadari salah seorang anak basket yang sedang istirahat
memperhatikannya dari kejauhan, gita menyadari itu
“lya loh tu lagi
diperhatiin sama seseorang tau gak?.”kata gita yang menyadari bahwa sahabatnya
tengah diperhatikan oleh seorang cowok dari kejauhan.
“masak sih?bukan aku
kali tapi kamu,kan banyak cowok yang suka sama kamu di sekolah ini, tak
terkecuali para pemain basket itu”jawab mulya sambil menunjuk para pemain
basket yang sedang bermain.
“apaan sih kamu, kalok
gak percaya liat deh itu.”gita menunjukan keberadaan cowok yang sedang
memperhatikan gita dari kejauhan itu. Gita pun tak menjawab dan hanya diam
saja.
Tak
lama kemudian ayah mulya datang, merekapun segera berjalan menuju mobil yang
akan membawa mereka kerumah mulya. Mereka langsung masuk dan ingin segera
sampai rumah untuk mandi karena sudah tak tahan dengan keringat yang menempel
pada tubuh mereka. Selama perjalanan mereka larut dalam obrolan hangat, karena
gita sudah seperti keluarga sendiri di keluarga mulya. Tak butuh waktu lama
mereka sudah sampai di rumah.
“assalamu’alaikum”
mereka memberi salam pada penghuni rumah, tak lama wanita paruh baya membukakan
pintu untuk mereka. Yang tak lain adalah ibunya mulya
“wa’alaikum salam. Eh
ada gita” bunda menjawab salam dari
mereka, dan menyapa gita
“iya tante, lagi pengen
main nie kesini, kan udah beberapa hari gita gak kesini tan” jawab gita
“tapi bang riannya lagi
gak dirumah git” kata bunda sambil tersenyum penuh arti
“ihhh… tante ni sama
aja kayak mulya, emang aku kesini cuman buat ketemu sama bang rian aja apa”
kata gita yang malu karena biasanya niat dia kesini hanya untuk bertemu sama
kakak mulya yang super ganteng
“ya kan biasanya gitu
git, jangan marah gitu dong tantekan cuman bercanda git. Yaudah kalian mandi sana
bau acem nie.” Kata bunda
“iya, aku keatas dulu
ya tante”jawab gita sambil berjalan menuju kamar mulya yang berada dilantai dua
untuk mandi.
Setelah
keduanyan selesai mandi mereka memutar CD yang mulya dapat dari pengemar
rahasianya tadi pagi. Untuk mengetahui apa isi CD tersebut, dan ternyata isinya
sebuah lagu yang dinyanyika olek seorang cowok dengan iringan gitar. Cewek mana
yang gak tersentuh kalok dinyanyiin lagu kayak gitu, apalagi lagumya diciptain
sendiri secara khusus buat mulya. Perasaan muya kini campur aduk antara seneng
dan penasaran sama identitas sang pencipta lagu itu.
Kesokan
paginya mulya berangkat sekolah sendirian, karena ia sangat penasaran sama
pencipta lagu kemarin ia memutuskan untuk berangkat lebih pagi dari biasanya.
Ia berlari menuju kelas yang masih sepi karena ini masih pukul enam pagi. Mungkin,
siswa-siswi sekolah ini baru pada bangun tidur. Mulya tiba di kelas dan
langsung memeriksa lacinya dan ia tetap menemukan benda di laci bangkunya
seperti biasanya, itu tandanya ia gagal untuk mengetahui identitas sang
pencipta lagu.
Pelajaran
hari ini terasa membosankan bagi mulya, tak biasanya ia seperti ini. Jam
terakhir hari ini adalah pelajaran sejarah yang membuat para siswa-siswi merasa
didongenkan oleh guru sejarah mereka. Seperti halnya mulya yang hanya diam
namun pikirannya tetap tertuju pada siapa yang telah mengirimkan benda-benda
selama beberpa bulan terakhir ini. Bel tanda pulang pun berdering di telinga
para siswa-siswi, dan membuat mereka berteriak kegirangan. Karena, mereka dapat
pulang kerumah dan segera melakukan aktivitas yang mereka senangi seperti main,
atau hanya sekedar tidur saja di rumah. Namun beda halnya dengan mulya, ia
memutuskan untuk tinggal beberapa saat dikelas, karena ia masih penasaran dengan
siapa yang mengirimkan CD lagu kemarin. dan ia pun mengatur strategi agar dapat
mengetahui identitas sang pengirim, ia bersembunyi di bangku paling belakang
agar tidak dapat dilihat oleh siapa pun demi untuk mengetahui siapa pengirim
dari benda-benda itu.
Tak
beberapa lama ada soerang siswa yang memasuki ruang kelasnya, mulya tetap diam
di tempat untuk memastika siapa yang datang itu. Dan yap siswa itu menuju
bangku mulya dan meletakkan sesuatu di dalam laci bangkunya, setelah meletakkan
benda di dalam laci mulya siswa tersebut keluar kelas dengan langkah cepat.
Mulya pun mengikuti dengan berlari tak lupa ia mengambil benda dalam lacinya.
Kini mulya sudah tau siapa pengirim benda-benda itu, ia pulang dengan perasaan
yang campur aduk antara senang dan sedih. Pasalnya ia senang ia sudah tahu
siapa pengemar rahasianya selama beberapa bulan terakhir, tapi ia juga sedih
karena ternyata pengemar rahasianya itu adalah cowok yang disukai oleh gita.
Sesampainya
di rumah mulya membuka kotak yang ia dapat hari ini, ada dua kotak yang ia
dapat hari ini. Yang satu adalah sebuah buku agenda yang berisi kumpulan puisi
yang dibuat oleh sang pengirim dan yang satu adalah sebuah album foto yang
isinya foto-foto mulya dengan komentar disetiap fotonya. Ia bingung harus
senang atau sedih, saat ia sedang asyik membaca puisi pintu kamarnya terbuka
dan menampakkan sang kakak yang ia sayangi
“belum
tidur kamu dek?”Tanya sang kakak
“belum
kak,kenapa emang?”jawab dan Tanya mulya
“gak
sih kangen aja sama kamu, lagi baca apa sih serius banget?”Tanya balik sang
kakak
“puisi
kak,kak sini deh duduk aku mau cerita sama kakak”jawab sang adik
“emang
mau cerita apa?”Tanya sang kakak sambil berjalan kesebuah kursi yang terletak
di tepi ranjang,lalu duduk disana.
“aku
udah tau kak siapa yang ngirimin aku ini itu selama beberapa bulan terakhir
ini,tapi aku binggung kak harus seneng atau sedih” mulya mulai bercerita
tentang kegalauan hatinya.
“emang
sedih kenapa?”Tanya sang kakak yang heran akan perasan adiknya ini “harusnya
kamu seneng kan karena udah tau siapa pengirim benda-benda yang memenuhi kamar
kamu ini?”
“iya
kak aku seneng, tapi aku sedih karena ternyata yang ngirim ini semua itu cowok
yang udah disukai gita dari kelas X, aku musti gimana kak?jelas mulya kepada
sang kakak
“gitu
masalahnya?katanya gita suka sama kakak?berarti kakak dong yang ngirim ini
semua?”kata rian
“ihhh…kak
rian aku serius ini, malah dibercandaain sih!”mulya pun mengerucutkan bibirnya
“iya
iya dek jangan marah dong. Tapi emang benerkan gita suka sama kakak?” Tanya
sang kakak meminta kepastian.
“iya
suka sama kakak, tapi ada yang lebih gita suka yaitu hadika kapten tim basket
sekolah kita. Dan yang lebih parahnya lagi sebenarnya aku juga mulai suka sejak
kita ditugasin buat pertukaran pelajar ke jogja beberapa bulan lalu”mulya coba
member penjelasan kepada sang kakak
“wah
itu sih ribet jadinya dek,kakak gak ikut campur deh.”jawab rian simple
Dan
setelah itu ia pun keluar kamar mulya menuju kamarnya untuk tidur dan
menyiapkan keperluan kuliahnya besok. Dan mulya pun juga mencoba untuk tidur
dan tidak memikirkan hal tersebut. Namun ia tak bisa tidur sampai larut malam,
ia baru tidur sekitar pukul 3 pagi. Dan akhirnya ia pun kesiangan saat bangun,
untungnya hari ini ia libur sekolah karena ada rapat tahunan sekolahnya.
“tumben
baru bangun dek”Tanya sang bunda
“iya
bun semalem gak bisa tidur adek”jawab mulya
“iya
gak bisa tidur mikirin paangeran berkuda putih itu bun”tambah sang kakak
“apaan
sik kak rian,gak kok bun boong tu kak rian.”mulya coba menjelaskan kepada sang
bunda.
“iya
juga gak papa kok dek,wajar lagi kamu kan lagi masa-masanya kayak gitu”jawab
sang bunda.
“apaan
sih bunda ikut-ikutan kaya kak rian”mulya coba membela diri karena malu.
Tak
mau menjadi bulan-bulanan kakak dan bundanya mulya pun segera pergi menuju
kamarnya. Terdengar sayup-sayup tawa dari orang tua dan kakak yang menertawai
mulya karena malu dan salah tingkah. Saat di kamar mulya langsung memutar lagu
yang dikirim oleh handika sambil membaca puisi yang ia dapatkan kemarin.
Panas
sangat terik hari ini, namun gita kekeh ngajak ketemu untuk melihat
pertandingan basket yang digelar oleh yayasan salah satu sekolah ternama. Dan
itu artinya mulya bakal ketemu sama handika nanti, itu juga yang menjadi alasan
gita rela panas-panasan nonton basket demi handika. Memang handika memiliki
paras yang ganteng dan cool serta memiliki karismanya tersendiri yang membuat
kaum hawa jatuh hati pada pesona handika, termasuk gita dan mulya. Bedanya
mulya baru tertarik sama handika baru beberapa
bulan terakhir, kalok gita sudah sejak awal masuk SMA suka sama handika.
“ayo
lya cepet keburu telat kita.”gita menarik tangan mulya agar berjalan lebih
cepat dari biasanya karena pertandingan akan segera dimulai.
“iya
kamu duluan gih, aku ketoilet dulu ya.”jawab mulya
“iya
deh, cepet ya.aku duluan dahh.”gita menyetujui dan bergegas menuju lapangan
basket.
Saat
mulya hendak kembali ke lapangan tanpa sengaja ia menabrak seseorang karena
terburu-buru.
“aduch…”pekik
mulya karena benturan di pundak yang cukup keras.
“eh
maaf ya aku buru-buru jadi gak liat”kata orang yang di tabrak mulya
“gak
pa-pa kok, toh aku yang salah.kan aku yang nabrak kamu.maaf ya.”kata mulya
meminta maaf kepada orang yang ia tabrak.
“iya
udah sama-sama aja kita yang salah,udah ya aku duluan udah ditunggu temen-temen
aku di lapangan nie.”jawab orang yang di tabrak mulya dan ia hanya mengangukan
kepala dan berjalan menuju lapangan untuk mencari gita.
Saat
mulya tiba dilapangan pertandingan sudah
dimulai, pertandingan pembuka ternyata dari SMA mulya dan SMA cowok yang mulya
tabrak tadi. Anehnya gita seneng banget dan pandangnya menuju seseorang. Tanpa
sengaja mata mulya dan handika bertemu, mereka pun terkunci dalam pandangan itu
beberapa saat hingga gita menepuk pundak mulya dan membuatnya kaget. Buru-buru mulya
menguasai diri dan mengalihkan pandangannya kesubyek lain.
Pertandingan
telah usai, sekolah mulya harus rela mendapat peringkat kedua karena juaran 1
diraih oleh sekolah cowok yang ia tabrak tadi dari toilet.
“tadi
kamu liatin handika ya?”Tanya gita kepada mulya tentang kejadian dilapangan
basket tadi.
“eh…gak
kok git, kan handika itu punya kamu.”alibi mulya
“iya
juga gak pa-pa kok, toh aku juga udah gak ada rasa sama handika. Aku udah ada
penganti dia sekarang, tadi dia juga ikut tanding basket.” Gita mencoba
menjelaskan perasaannya kepada handika.
“ciyeee…
yang mana orang ya git?”Tanya mulya penasaran
“namanya
teguh lya, anak SMA tunas harapan”jawab gita
“ohh,
yang tadi menang kan?besok kenalin kek aku kedia”.jawab mulya antusias.
“iya
besok kalok ada kesempatan mah gampang mulya.udah yo pulang aku udah capek ni”
jawab gita
“iya
aku nunggu jemputan nie,katanya kak rian mau jemput aku, katanya sekalian. Kamu
mau bareng aku gak?” mulya mencoba menawarkan tumpangan pada gita
“gak
ah lya, kelamaan aku naik taksi aja aku duluan ya”kata gita meninggalkan mulya.
Saat
mulya menunggu jemputan ada cowok yang mendekati dia, dan ternyata itu adalah
cowok yang ia tabrak tadi.
“kok
belum pulang sih?nungguin aku ya?”kata cowok itu PD
“ihh..
PD banget sih jadi orang.”kata mulya
“kalok
di depan cewek cantik macam kamu mah PD gak salah kan?”kata cowok tadi sedikit
mengombal.
“makasih.”jawab
mulya
“eh
iya lupa belum kenalan nie, kenalin aku teguh.”cowok itu memperkenalkan diri
“mulya.”jawab
mulya singkat
Dari
kejauhan handika memperhatikan mulya dan teguh, ada rasa sesak di dadanya saat
melihat mulya begitu akrab sama cowok lain terlebih itu adalah rivalnya.
Handika saja tidak bisa seakrab itu dengan mulya, padahal ia sudah kenal dengan
mulya hampir 3 tahun terakhir ini. Sedang teguh baru saja kenal namun sudah
terlihat akrab sekali dengan mulya.
“eh
jemputan aku udah dateng, aku duluan ya guh.”pamit mulya kepada teman barunya
itu.
Teguh
hanya menganggukan kepala dan melambaikan tangannya kearah mulya. Ia memandangi
kepergian mulya dengan senyuman. Namun, tiba-tiba ia merasakan kehadiran
seseorang di belangkangnya.
“jangan
coba-coba deketin cewek gue!”kata handika sarkatis kepada teguh
“cewek
loe?sejak kapan bro?dia bilang masih single kok. Toh kalok pun bener aku gak
takut selam janur kuning belum melengkung dan belum ada kata sah. Baru pacar
aja udah berlagak sok ngatur kayak suaminya aja.” Jelas teguh dengan berani
tanpa rasa takut sedikit pun.
Handika
langsung pergi meninggalkan teguh tanpa sepata kata pun, karena apa yang
dikatakan teguh benar adanya. Disisi lain rian terus menggoda adiknya yang satu
ini karena tadi ia melihat mulya tengah asyik bercanda dengan seorang cowok
yang belum pernah ia liat sebelumnya, pasalnya dari semua teman mulya rian tahu
semua sedang yang ini ia belum pernah melihatnya.
“ciyeee…
ada cowok baru lagi nie. Handika mau dikemanain dek?”goda rian kepada mulya
“apaan
sih kak, pojokin aja terus adeknya.”jawab mulya dengan juteknya
“yah
marah deh adek kakak,iya deh gak digodain lagi adeknya.”
Mulya
pun tersenyum, dan mereka melanjutkan perjalanan pulang dengan canda tawa,
saling meledek satu sama lain. Terlihat sangat akrab kakak beradik ini. Sampai
dirumah ia telah disambut oleh kedua
orang tuanya.
Pagi
ini lapangan basket terlihat sedikit berbeda dari biasanya, tampak lebih ramai
dan terlihat bekerumun di satu tempat.
“ada
apa sih git kok pada berkerumun kayak gitu?”Tanya mulya pada gita
“mana
ku tau, aku juga baru dateng sama kayak kamu kan?”jawab gita yang sama-sama tak
mengerti apa yang terjadi di lapangan basket.
“eh
ada apa sih kok pada kerumun-kerumun gitu?”tanga gita pada siswa yang lewat
“itu
lho handika lagi berantem sama anak tunas harapan.”jawab siswi tersebut
Mulya
dan gita pun mendekati kerumunan itu dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Mereka mencoba menerobos kerumunan. Saat melihat ternyata benar handika sedang
berkelahi dengan teguh disana. Keadaan mereka pun sudah babak belur sekarang.
Mulya dan gita mencoba melerai keduanya.
“stop,
berhenti sekarang juga.”teriak gita lantang ditengah kerumunan itu. Mulya pun
mencoba membantu handika berdiri, sedangka gita membantu teguh berdiri.
“kalian
kenapa sih?berantem disekolah gak jelas?kayak anak kecil aja. Sekolah tu tempat
belajar bukan jadi jagoan kayak gini..”kata gita yang pada dasarnya tidak suka
melihat orang berkelahi
“mumpung
ada mulya disini kita tanya aja siapa yang mulya pilih diantara kita berdua.”
Kata teguh yang membuat mulya dan gita kaget.
“oke.
Mulya sekarang kamu pilih aku atau dia yang kau sukai? Handika mulai bertanya
kepada mulya.
Mulya
mundur beberapa langka karena tak percaya apa yang terjadi. Saat itu juga gita
berlari pergi dari kerumunan itu dan meninggalkan mulya sendiri disana.
Menyadari itu mulya menyusul gita mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya
terjadi.
“git..gita
tunggu git, aku juga gak tau apa-apa disini. Aku juga kaget, sama apa yang
terjadi sekarang.”jelas mulya kepada gita
“kenapa
lya,kenapa mereka rebutin kamu?aku udah relain handika kalok dia suka sama
kamu, tapi kenapa teguh juga ada perasaan yang sama juga ke kamu?kenapa gak ada
yang suka sama aku? Kenapa?”jawab gita dalam isak tagisnya.
Hari
ini menjadi hari yang buruk bagi mulya, karena ia bertengkar dengan sahabatnya
karena cowok. Ia tak tau lagi gimana ia harus menjelaskan kepada gita, tentang
masalah tadi siang di sekolah. Tak mau berlarut dalam pikirannya, ia menegarkan
lagu yang dibuat handika untuknya, dan tak lama ia terlelap dalam tidurnya.
Pagi
yang indah, namun tidak seindah hati dan perasaan mulya dan gita. Kedua gadis
ini masih saja belum baikan sejak kejadian seminggu yang lalu, keduanya
berjalan lunglai menuju kelas mereka. Dan tanpa sengaja mereka bertabrakan
dipintu.
“aduch..maaf
ya git aku gak sengaja.”mulya mencoba meminta maaf kepada gita. Namun gita
melengos tak menjawab dan meninggalkan mulya. Hubungan persahabatan mereka
meregang, susah sekali bagi mulya untuk menjelaskan kepada gita tentang
kejadian di lapangan basket waktu itu.
Sore
yang cerah mulya memutuskan untuk pergi ke bukit belang komplekya, karena hanya
disini dia merasa tenang dan berfikir sejara jernih dengan melihat senja.
Tanpa disadari handika juga datang ke
bukit itu, danmereka bertemu disana.
“mulya
kamu tau tempat ini juga?” tanya handika kepada mulya.
“iya
ka, cuman disini aku bisa tenang dan ngelupain masalah aku belakangan
ini.”mulya menjelaskan keberadaannya disini.
“maaf
ya gara-gara tingkah ku yang kekanak-kanakan jadi bikin persahabatan kamu sama
gita jadi berangtakan” kata handika menyesal.
“iya,
gak pa-pa kok.gak sepenuhnya salah kamu kok ka”jawab mulya
Ya
tuhan begitu lembutnya hati gadis ini, batih handika. Mulya pun segera
meninggalkan handika di bukit sendirian.
Saat
gita hendak pulang tanpa sengaja ia berpapasan dengan mulya dilapangan basket.
Mulya mencoba menjelaskan lagi kepada gita, dan kejadian itu dilihat oleh
handika. Handika pun ikut menjelaskan kepada gita apa yang sebenarnya terjadi
kepada gita, saat mereka tengah serius teguh datang ditengah-tengah mereka.
Teguh pun ikut menjelaskan, tentang kejadian waktu itu kepada gita. Memang
sebenarnya uujung permasalahan gita dan mulya ada pada teguh, jadi teguh harus
menyelesaikannya sekarang juga. Agar tidak menjadi bertambah panjang lagi.
Teguh
memang mempunyai perasaan terhadap mulya, namun ia tidak dapat memaksakan
cintanya kepada mulya. Karena yang ada dihati mulya hanya handika, jadi ia
merelakan mulya dengan handika dan mencoba membuka hati dengan gita. Namun itu
tidak membuat hubungan persahabatan gita dan mulya menjadi seperti semula,
setidaknya sedikit membaik.
Sejak
saat itu mereka jarang bertemu karena sibuk dengan persiapan ujian
masing-masing, tak ada yang member kabar satu sama lain. Mereka hanya
mementingkan ego masing-masing.
Hingga
hari kelulusan pun tiba, tak ada yang saling bertemu dan menyapa satu dengan
yang lainnya. Mereka tak ada komunikasi lagi sejak pertemuan sore itu.
Dua
hari setelah kelulusan mulya dikirim ayahnya ke korea untuk melanjutkan
studynya di creative & communication art institute, sesuai dengan
cita-citanya selama ini untuk menjadi broadcast yang handal. Sejak kelulusan
itu pula ia dan gita sudah tak saling berkomunikasi lagi. Mulya mejalani
hari-harinya dengan senang karena ia mendapat teman baru yang sama baiknya
seperti gita, dia berasal dari Indonesia juga. Nurma nama gadis itu, nurma adalah
seorang gadis yang angun dan tak banyak bicara namun ia memiliki kehangatan
bagi mulya karena kedewasaannya dalam berperilaku.
Ditahun
terakhirnya ia mendapat pengemar baru, yang suka memberi puisi yang diletakkan
di loker mulya sejak tahun ajaran baru beberapa bulan lalu. Dia merasa takut
jika kejadian 3 tahun lalu terjadi lagi bersama ia dan nurma hanya karena
pegemar rahasia yang tak punya keberanian mengukapkan secara langsung
kepadanya.
pagi
yang cerah diawal musim dingin ini, mulya berangkat kekampus sendiri tanpa
nurma karena dia tidak ada jadwal pagi ini. Ditengah perjalanan menuju kelas ia
menyempatkan menuju lokernya untuk mengambil buku pelajaran yang ia tinggalkan
kemarin di loker. Dia melihat ada seseorang yang menempelkan sesuatu di lokernya,
saat itu juga mulya berlari menghampiri orang itu.
“maaf
apa yang kamu lakukan disini? Inikan loker saya?”tanya mulya lembut
“aku
hanya menempelkan puisi ini saja, aku gak nyuri apapun kok.bener deh”jawab
cowok itu jujur.
“terimaksih
puisinya bagus,tapi tolong hentikan ini semua aku tidak ingin salah paham
dengan siapapun lagi.”kata mulya sambil menerawang kejadian 3 tahun lalu saat
ia duduk dibangku SMA, ia kehilangan persahabatannya hanya karena masalah
cowok.
Perlahan
mulya meninggalkan cowok tersebut, karena jamnya akan segera dimulai. Mulya tak
mau terlambat disetiap pelajarannya, ia pun mempercepat langkahnya menuju
kelas. Dan di dalam kelas sudah banyak mahasiswa yang datang, mulya segera
mengambil tempat untuk duduk dan menyiapkan materi yang akan dibahas
dipertemuan kali ini.
Hari-hari
berlalu dan kini sudah saatnya mulya kembali lagi ke Indonesia setelah 4 tahun
menempuh pendidikan di korea, dengan berat hati ia harus berpisah dengan nurma
yang menjadi sahabatnya 4 tahun terakhir selama ia tinggal di korea. Mereka
sling memberi hadia sebagai kenang-kenangan.
“aku
pasti bakalan kangen banget sama kau mulya.”kata nurma disela-sela membantu
mulya berkemas.
“aku
juga pasti bakalan kangen sama nurma ku sayang, tapi tenang aja aku bakalan
kesini lagi kok kalok aku belum bisa kerja di broadcast indonesia.”ujar mulya.
Merekapun
berpelukan sebagai tanda perpisahan mereka yang sementara ini, setelah itu
nurma mengantar mulya ke airport. Setelah sampai mereka menyempatkan makan dulu
karena pesawat baru akan boarding 1 jam lagi. Selesai makan mereka menuju
keantrian, sebelumnya mereka berpelukan kembali karena mereka akan berpisah
dalam jangka waktu yang pangjang. Mulya pun berjalan masuk kedalam peswat dan
meninggalkan nurma sendiri.
6
jam dalam pesawat untuk melalui penerbangan ke indonesia akhirnya mulya sampai
di bandara Jakarta, dan keluar dari pesawat dan mengambil kopernya lalu menuju
ruang tunggu untuk menunggu kakaknya menjeput.
“mulya…”merasa
namanya dipanggil mulya segera menoleh kesumber suara.
“kakaaaaak…”mulya
berteriak kegirangan saat melihat kakaknya sudah datang. Ia pun segera
berhambur memeluk kakaknya untuk melepas rindu. “ayok kak cepet pulang aku udah
jangen banget sama ayah dan bunda serta suasana rumah.”kata mulya melepas
pelukan kakaknya dan megandeng tangan kakaknya sembari berjalan menuju mobil.
Sampai
dirumah mulya langsung berhambur memeluk ayah bundanya yang telah menyambut
mulya di depan pintu rumah. Melepas segenap rindu yang ia pendam selama 4 tahun
ini. Setelah puas berpelukan mereka masuk kedalam rumah, dan menikmati makan
malam bersama dengan suasana yang hangat. Sudah lama mulya tidak merasakan
suasana makan bersama keluarganya, jadi ia sangat bahagia dapat merasakan
kembali suasana seperti ini.
Pagi
yang cukup cerah, setelah guyuran hujan tadi malam. Hari ini mulya memutuskan
untuk berjalan-jalan bersama kakaknya, karena mereka sudah lama tidak
berjalan-jalan berdua. Mereka memutuskan pergi kesebuah mall untuk makan siang,
saat mereka hendak duduk tak sengaja mulya bertemu dengan gita yang sedang
makan, gita tidak sendiri melainkan ada dua cowok yang sedang bersama dia.
“mulya
kan”tanya gita yang berdiri dari tempat duduknya dan mendekati mulya yang
berdiri di sebrangnya. Mulya pun menganggukan kepalanya, tanpa pikir panjang
gita memeluk mulya dengan eratnya, seperti tidak ingin melepaskan pelukannya.
Dan kedua cowok itu lagsung melihat kebelakang dan betapa kagetnya mulya karena
kedua cowok itu adalah handika dan teguh. Gita melepaskan pelukannya lalu
membawa mulya mendekat dengan handika dan teguh.
“hai,kalian
apa kabar?” tanya mulya agar canggung karena sudah lama mereka tidak bertemu,
terlebih lagi mereka berpisah dengan keadaan yang tidak baik.
“kabar
baik”jawab handika dan teguh bersamaan dan saling mengulurkan tangan untuk besalaman.
“gita”panggil
seseorang kepada gita, dan semua pun menolehkan pandangan kearah suara.
“sayang,
kamu lama banget sih jemputnya?aku udah jamuran tau digodai sama dua cowok
ini.” Ujar gita pada orang tersebut
Sayang?
Batin mulya heran. Kerana yang ia tahu selama ini gita itu sukanya sama teguh,
dan kabar yang ia dapatkan dari teman-temannya kalok gita itu pacaran sama
teguh. Ia pun memandang handika, teguh, dan gita bergantian, mencoba meminta
jawaban atas kebinggungan yang dia rasakan.
“ini
calon suami aku lya, selama ini aku bohong sama kamu kalok aku pacaran sama
teguh.” Gita menjelaskan apa yang sebenanya terjadi.
“iya
mulya, jadi kita bertiga itu lebih milih bersahabat selama ini.” Tambah handika
memperjelas.
“dan
kita juga mencari keberadaan kamu.” Timpal teguh.
Dan
mereka pun memutuskan makan bersama, dan mulai menceritakan pengalaman mereka
selama 4 tahun terakhir. Selesai makan mereka pergi kesubuah taman hiburan
karena sudah lama mereka tidak main bersama. Selama dalam perjalanan mulya
selalu menempel pada sang kakak, karena melihat kelakuan handika dan teguh yang
selalu ingin dekat dengan mulya. Hingga tiba di taman handika dan teguh berebut
untuk mengajak mulya bermain wahana kesukaan mereka. Tak tahan dengan itu mulya
memutuskan untuk bermain dengan gita, mencoba mempererat persahabatan yang
sudah lama retak. Namun, tetap saja handika dan teguh berebut untuk ikut dan
selalu berada disamping mulya. Hari ini waktu cepat sekali berlalu, senja sudah
menghampiri mereka dan rasa lelah pun mulai hinggap, hingga akhirnya mereka
memutuskan untuk mengakhirin hari ini dan pulang kerumah masing-masing.
Siang
ini mereka janjian untuk mengantar mulya interview kerja di sebuah station tv
yang cukup mapan di indonesia. Dan kali ini gita yang membawa mobil karena tak
mau ada keributan yang ditimbulkan handika dan teguh untuk berebut duduk
disamping mulya.
Sampai
di tempat kerja, handika dan teguh berebut member semangat kepada mulya. Tak
mau keributan menjadi panjang mulay bergegas meninggalkan teman-temannya dan
menuju ruangan interview. Tak disangka ia bertemu dengan nurma dan fian di
ruang interview.
“nurma…fian”
kata mulya yang kaget akan keberadaan sahabatnya selama di korea itu.
“mulya…”
jawab nurma dan fian bersamaa.
Mereka
bertiga mengikuti serangkaian tes yang diberikan yang oleh stasiun tv tersebut.
Dan tiba saatnya pengumuman siapa saja yang diterima bekerja di stasiun tv
tersebut. Karena yang dibutuhkan hanya 5 orang saja, sementara yang mendaftar
saja ratusan orang. Mereka medengarkan dengan rasa tegang, namun itu semua
dapat terbalas karena mereka bertiga diterima. Mereka keluar dengan perasaan
bangga. Dan mulya mengajak nurma dan fian untuk bertemu dengan sahabat lamanya.
Dari
kejauhan handika dan teguh panas karena melihat mulya begitu akrab dengan fian,
setelah mulya mendekat bersama fian dan nurma, mulya tersenyum dan
memperkenalkan sahabat-sahabatnya ini. Dan mereka memutuskan pergi ke pantai
bersama-sama, di pantai mereka bermain dan bercanda bersama. Handika
memenfaatka kesempatan ini untuk mengutaraka persaannya kepada mulya, teguh pun
tak mau kalah dengan handika, dan akhirnya fian pun juga mengutarakan
perasaannya kepada mulya.
Mulya
menatap gita dan nurma secara bergantian, mereka berdua menganguk tanda member
persetujuan akan jawaban yang dipilih mulya. Dan mulya pun memutuskan tidak
memilih ketiganya dengan alasan tak mau menyakiti perasaan ketiganya dan mulya
merasa nyaman untuk bersahabat saat ini.
THE
END.