Perjuangan seorang AYAH...
Tak peduli sang mentari membakar tubuhmu, Tak peduli lumpur dan peluh membasahi tubuhmu, letih sudah harap langkah mu.
Ayah, remuk hati ii melihat perjuangan mu, hancur raga ini melihat dan mendengar setiap helaan nafas mu....
Ayah, badan mu yang dulu gempal kini habis dimakan derita, kulit yang dulu mulus kini penuh dengan bintik-bintik lara...
Ayah, lumpur dan peluh menjadi pkaian mu, pegal dan linu menjadi santapan mu, capek dan letih sudah menjadi makanan mu AYAH...
Ku salut dengan pengorbanan mu AYAH,..
ku kagum dengan jiw juang mu semua tuk keluarga...
Tak peduli sang mentari membakar tubuhmu, Tak peduli lumpur dan peluh membasahi tubuhmu, letih sudah harap langkah mu.
Ayah, remuk hati ii melihat perjuangan mu, hancur raga ini melihat dan mendengar setiap helaan nafas mu....
Ayah, badan mu yang dulu gempal kini habis dimakan derita, kulit yang dulu mulus kini penuh dengan bintik-bintik lara...
Ayah, lumpur dan peluh menjadi pkaian mu, pegal dan linu menjadi santapan mu, capek dan letih sudah menjadi makanan mu AYAH...
Ku salut dengan pengorbanan mu AYAH,..
ku kagum dengan jiw juang mu semua tuk keluarga...