Minggu, 15 Juli 2018

Dilema 5 Hari Sekolah

Pendidikan
DSC07443.JPGDilema 5 Hari Sekolah
SURAKARTA, Program 5 hari sekolah yang akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2017/2018, mendapat respon yang kurang posisitif dari sekolah. Dengan alasan beban peserta didik akan menjadi lebih berat, karena dalam satu hari peserta didik harus menerima materi dari pukul 07.00-16.00  atau kurang lebih selama 10 jam per hari.
Ditambah lagi dengan ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh para siswa yang harus ditempatkan dihari sabtu, sehingga hari sekolah tetap 6 hari dikarenakan hari sabtu digunakan untuk ekstra. Seperti halnya yang SMK  N 7 Surakarta yang sudah menerapkan program 5 hari sekolah sejak semester dua tahun ajaran 2016/2017. “ jadi sebenarnya anak-anak itu masih enam hari sekolah, bedanya yang satu hari itu tidak pelajaran cuman ekstra” tutur Inti bgian Kurikulum SMK N 7 Surakarta. Jadi menjadi polemik tersendiri bagi Sekolah Menengah Kejuruan karena jam pembelajaran efektif 51 jam dalam satu minggu. Setelah satu semester diterapkan ternyata menimbulkan dilemma tersendiri bagi siswa dan guru “kalau materi pembelajaran sampai sorekan mereka juga sudah lelah” tutur Inti. Sehingga pihak sekolah harus menyesuaikan untuk jadwal pembelajaran agar semua materi tetap tersampaikan dengan maksimal.
“senengnya kalau sabtu kita bisa libur” kata farah salah seorang murud SMK N 7 Surakarta. Mengenai manfaat dari program 5 hari sekolah sendiri untuk saat ini belum terlihat. Melihat belum adanya kenaikan prestasi dari siswa siswi sendiri sehingga masih menjadi dilema. (Sri Mulyati),


0 komentar:

Posting Komentar