Pendidikan
Dilema 5 Hari Sekolah
SURAKARTA, Program 5 hari sekolah yang akan diterapkan mulai tahun
ajaran baru 2017/2018, mendapat respon yang kurang posisitif dari sekolah.
Dengan alasan beban peserta didik akan menjadi lebih berat, karena dalam satu hari
peserta didik harus menerima materi dari pukul 07.00-16.00 atau kurang lebih selama 10 jam per hari.
Ditambah lagi dengan ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh para
siswa yang harus ditempatkan dihari sabtu, sehingga hari sekolah tetap 6 hari
dikarenakan hari sabtu digunakan untuk ekstra. Seperti halnya yang SMK N 7 Surakarta yang sudah menerapkan program 5
hari sekolah sejak semester dua tahun ajaran 2016/2017. “ jadi sebenarnya
anak-anak itu masih enam hari sekolah, bedanya yang satu hari itu tidak
pelajaran cuman ekstra” tutur Inti bgian Kurikulum SMK N 7 Surakarta. Jadi
menjadi polemik tersendiri bagi Sekolah Menengah Kejuruan karena jam
pembelajaran efektif 51 jam dalam satu minggu. Setelah satu semester diterapkan
ternyata menimbulkan dilemma tersendiri bagi siswa dan guru “kalau materi
pembelajaran sampai sorekan mereka juga sudah lelah” tutur Inti. Sehingga pihak
sekolah harus menyesuaikan untuk jadwal pembelajaran agar semua materi tetap
tersampaikan dengan maksimal.
“senengnya kalau sabtu kita bisa libur” kata farah salah seorang
murud SMK N 7 Surakarta. Mengenai manfaat dari program 5 hari sekolah sendiri
untuk saat ini belum terlihat. Melihat belum adanya kenaikan prestasi dari
siswa siswi sendiri sehingga masih menjadi dilema. (Sri Mulyati),
0 komentar:
Posting Komentar